nusakini.com--Pemerintah Kota Surabaya bersinergi dengan Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Kementrian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia menggelar pelepasliaran, sosialisasi gemar makan ikan (gemarikan), lomba olahan produk tanaman pangan dan hortikultura (aneka olahan labu kuning yang berdaya saing), dan lomba cipta menu. 

Bertempat di halaman Mangrove Information Center, Ekowisata Mangrove Wonorejo, Rabu (3/5), acara dibuka dengan menyanyikan Indonesia Raya dipandu Paduan Suara SMP Negeri 6 Surabaya. Tahun ini acara mengusung tema Kita Wujudkan Kedaulatan, Keberlanjutan dan Kesejahteraan Masyarakat Kelautan dan Perikanan. 

I Putu Sumardiana, Kepala Balai KIPM Kelas I Surabaya dalam sambutannya menuturkan, program pengembangan karantina ikan, pengendalian mutu dan keamanan hasil perikanan, dalam pelaksanaannya perlu membangun sinergi dengan Pemerintah Kota Surabaya instansi terkait serta mendorong peran aktif dari masyarakat. 

• Wujudkan Birokrasi Bersih Dan Melayani, Pemkot Surabaya Ajak Selurih Lapisan Masyarakat Kampanye AntiKorupsi
• Kembangkan Potensi Surabaya, Wali Kota Eri Gandeng 6 Perguruan Tinggi
• Pemkot Surabaya Siapkan Swab Gratis di Bandara Juanda bagi Tamu World Habitat Day
• Sambut Hangat Delegasi Hari Habitat Dunia, Pemkot Surabaya Suguhi Pertunjukkan Campursari
• Tak Ingin Warga Tergenang, Pemkot Surabaya Rutin Normalisasi Sungai Kalimas

Sumardiana menambahkan, salah satu agenda kegiatan penyelenggaraan Bulan Bakti Karantina dan Mutu Hasil Perikanan yakni pelepasliaran kepiting undersize sebanyak 724 ekor sesuai dengan hari jadi kota Surabaya (HJKS) ke habitat alaminya yaitu di Kawasan Hutan Mangrove MIC Surabaya. Kegiatan tersebut merupakan implementasi penerapan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan no. 56 tahun 2016 tentang Larangan Penangkapan dan/atau Pengeluaran Lobster, Kepiting dan Rajungan di bawah ukuran 200 gram. 

Sementara itu Joestamadji, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian kota Surabaya dalam sambutannya mengatakan, dengan adanya mangrove, budidaya kepiting mangrove bertambah. Joestamadji mengutip penelitian dari Universitas Hang Tuah yang menyatakan bahwa tempat tersebut cocok untuk pembudidayaan kepiting mangrove. 

Masih menurut Joestamadji , ibu-ibu penggerak PKK di seluruh kecamatan telah mensosialisasikan gemar makan ikan. Ia juga menambahkan, setiap tahunnya pihaknya menggelar lomba keanekaragaman produk olahan. 

Usai sambutan dilakukan pelepasliaran kepiting di dermaga dipimpin oleh Joestamadji didampingi oleh Kepala Balai KIPM Kelas I Surabaya beserta forpimda. Dilanjutkan dengan makan ikan bersama rombongan dan anak-anak di lokasi pendopo dalam. (p/ab)